Penyakit adalah sesuatu yang pasti terjadi pada setiap mahkluk hidup yang hidup di alam semesta ini. Dan bagi para peternak, penyakit pada hewan ternak adalah salah satu faktor utama penyebab meruginya dan gagalnya peternakan tersebut. Ada pepatah mengatakan lebih baik mencegah daripada mengobati, Pada postingan kali ini saya akan coba membahas mengenai White Spot Syndrome pada Udang dan kemungkinan saya akan membahas berbagai macam penyakit udang lainnya secara menyeluruh dalam postingan saya yang selanjutnya.
Baiklah agan - agan sekalian Apa sih itu White Spot Syndrome??
White Spot Syndrome adalah suatu penyakit yang terjadi pada udang yang dimana penyakit ini datang disebabkan oleh virus Systemic Ectodermal and Mesodermal Baculo Virus (SEMBV) .
Virus ini adalah virus yang berbahan gentik DNA (Dioxyribonucleic Acid), yang memiliki bentuk menyerupai batang.
Tingkat kematian akibat virus White Spot Syndrome ini mencapai 100% dalam waktu 3 - 19 hari setelah iinfeksi. Penyakit ini lebih akrab dan dikenal dengan penyakit bintik putih pada udang.
Ciri - Ciri Udang yang Terkena White Spot Syndrome :
*) Terdapat tanda bercak putih pada kulit udang yang berdiameter 0,5 - 2 mm.
*) Udang melemah, seiring dengan berenang ke permukaan, kemudian udang akan mendekat ke pematang tambak dan mati.
*) Pada udang terjadi perubahan warna (discoloration) menjadi kemerah-merahan.
*) Tanda bercak putih sering juga tidak terdapat pada udang, tetapi pola kematian yang terjadi dalam skala logaritmis, yaitu kematian pada hari berikutnya bisa mencapai 10 kali lipat, dan biasanya hanya dalam waktu antara 3- 5 hari saja sejak gejala kematian pertama telah teramati, setelah itu kematian telah mencapai 100%.
Faktor - Faktor yang Memicu White Spot Syndrome :
* ) Kurangnya DO
Kurangnya kadar oksigen yang rendah merupakan salah satu faktor pemicu White Spot Syndrome.
Hal ini dapat diatasi dengan menjaga kualitas air pada tambak, menghindari pemberian pakan berlebih, membersihkan organisme organisme yang menggangu seperti lumut, dan lain-lain. Dan menjaga pengaturan operasi kincir agar kadar oksigen dapat terjaga.
Hal ini dapat diatasi dengan menjaga kualitas air pada tambak, menghindari pemberian pakan berlebih, membersihkan organisme organisme yang menggangu seperti lumut, dan lain-lain. Dan menjaga pengaturan operasi kincir agar kadar oksigen dapat terjaga.
* ) Kualitas Air Pada Tambak
Penurunan kualitas air yang disebabkan beberapa plankton yang mati masal juga dapat memicu faktor White Spot Syndrome, dan hal ini dapat mempengaruhi daya tahan tubuh dari udang dan berpotensi terserang virus atau penyakit.
Hal ini dapat diatasi dengan membuang dan mengganti air secara bertahap-tahap untuk dapat menjaga kualitas air pada tambak tetap baik untuk ternak udang.
*) Perubahan cuaca yang terjadi pun dapat menyebabkan virus atau pun penyakit ini datang, seperti curah hujan yang tinggi. Hal ini dapat diatasi dengan memperbaiki konstruksi kolam tambak dengan menambahkan pembuangan air permukaan melalui pipa , serta mengatur ketinggian air pada kolam tambak.
Cara Pencegahan :
*) Melakukan penebaran benih yang sebelumnya telah diuji dan diketahui telah bebas dari virus, melalui pengecekan dengan PCR (Polymerase Chain Reaction) atau reaksi rantai polimerase, hal ini akan kita bahas pada postingan saya berikutnya.
*) Hindari menggunakan benih yang berasal dari satu induk untuk ditebar oada beberapa petak tambak, untuk memastikan dan meminimalisir apabila benih yang ditabur membawa bibit penyakit.
*) Hindari pengelolaan pakan yang berlebihan guna menghindari kerusakan lingkungan yang ditimbulkan penimbunan sisa pakan yang berakibat pembusukan.
*) Mengeluarkan dasar tanah tambak yang telah berwarna hitam dan berbau busuk dan juga mengisolasi daerah yang sedang terserang penyakit.
*) Udang yang telah terserang dalam keadaan terinfeksi perlu segera dimusnahkan dengan jalan pembakaran dan juga mengubur semua udang yang terinfeksi agar tidak menjadi sumber infeksi bagi udang - udang yang lain.
*) Jika telah terjadi wabah kematian udang yang serius, segera lakukan pemanenan, terutama apabila udang sudah layak dan siap untuk dijual.
Penurunan kualitas air yang disebabkan beberapa plankton yang mati masal juga dapat memicu faktor White Spot Syndrome, dan hal ini dapat mempengaruhi daya tahan tubuh dari udang dan berpotensi terserang virus atau penyakit.
Hal ini dapat diatasi dengan membuang dan mengganti air secara bertahap-tahap untuk dapat menjaga kualitas air pada tambak tetap baik untuk ternak udang.
*) Perubahan cuaca yang terjadi pun dapat menyebabkan virus atau pun penyakit ini datang, seperti curah hujan yang tinggi. Hal ini dapat diatasi dengan memperbaiki konstruksi kolam tambak dengan menambahkan pembuangan air permukaan melalui pipa , serta mengatur ketinggian air pada kolam tambak.
Cara Pencegahan :
*) Melakukan penebaran benih yang sebelumnya telah diuji dan diketahui telah bebas dari virus, melalui pengecekan dengan PCR (Polymerase Chain Reaction) atau reaksi rantai polimerase, hal ini akan kita bahas pada postingan saya berikutnya.
*) Hindari menggunakan benih yang berasal dari satu induk untuk ditebar oada beberapa petak tambak, untuk memastikan dan meminimalisir apabila benih yang ditabur membawa bibit penyakit.
*) Hindari pengelolaan pakan yang berlebihan guna menghindari kerusakan lingkungan yang ditimbulkan penimbunan sisa pakan yang berakibat pembusukan.
*) Mengeluarkan dasar tanah tambak yang telah berwarna hitam dan berbau busuk dan juga mengisolasi daerah yang sedang terserang penyakit.
*) Udang yang telah terserang dalam keadaan terinfeksi perlu segera dimusnahkan dengan jalan pembakaran dan juga mengubur semua udang yang terinfeksi agar tidak menjadi sumber infeksi bagi udang - udang yang lain.
*) Jika telah terjadi wabah kematian udang yang serius, segera lakukan pemanenan, terutama apabila udang sudah layak dan siap untuk dijual.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar